Akhlaq terpuji
Dewasa ini dengan
kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat mengontrol perilaku merupakan
cara yang bijak dalam menyaring pesatnya
informasi. Jika perilaku kita buruk maka hal hal yang negatif dari perkembangan
teknologi akan merusak kita, tetapi apabila kita berprilaku yang baik dengan
kontrol diri yang terjaga maka hal negatif dari arus globalisasi tidak akan
mempengaruhi perilaku kita.
Sejak zaman Rasulullah
di utus oleh Allah Swt. kemuka bumi adalah untuk memperbaikai akhlaq manusia.
Betapa urgennya Akhlaq ini menjadi perhatian utama oleh Rasulullah, karena
betapapun majunya kebudayaan suatu kaum namun apabila akhlaq nya buruk maka
kaum tersebut akan binasa.
Sebut saja kaum nabi
Luth dengan kaumnya yang berakhlaq buruk dengan menyukai sesame jenis, maka
Allah murka dengan mereka dan akhirnya dibinasakanlah mereka. Atau kaum nabi
Nuh yang selalu menentang bahkan berbuat perbuatan yang tercela maka akhirnya
dibinasakan oleh Allah dengan banjir yang luar biasa. Tentunya kita harus belajar
dari kisah kisah para Nabi yang terdahulu, bagaimana nasib umatnya yang
berakhlaq yang buruk akhirnya akan binasa dan umat nya yang berakhlak yang baik
akan di muliakan oleh Allah Swt.
Tujuan Nabi Muhammad
Saw. kemuka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia, yang pada saat itu
terkenal dengan kebodohan dan selalu melakukan perbuatan tercela. Sebagaiman
yang diriwayatkan oleh Bukhori yang artinya “ sesungguhnya aku di utus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan
kemuliaan akhlaq”
Tugas tersebut kemudian
dilaksankan oleh Rasulullah dengan sebaik baiknya. Maka dalam diri Rasulullah
itu sungguh terdapat suri tauladan yang baik, yang menjadi contoh dan panutan
bagi kita umatya dalam berprilaku. Nabi Muhammad Saw. mengajarkan dan
menganjurkan kepada kita sebagai umatnya agar selalu melakukan akhlaq yang
terpuji dan menjauhi segala bentuk akhlaq tercela.
Sebagai seorah pemimpin
umat atau Khalifa rasulullah mengajarkan bagaimana cara menjalankan
pemerintahan yang baik, dengan selalu menjalankan amanah dan bersikap adil
terhadap semua umatnya. Tidak membeda bedakan umatnya, bahkan sahabatnya.
Sikap jujur Rasulullah
sebagai seorang pemimpin tentunya harus kita contoh di era sekarang ini. Banyak
sekarang ini para pemimpin yang melalaikan kejujuran sehingga banyak yang
terjerumus dengan ketamakan dan perilaku tercela.
Hilangnya sikap jujur dan amanah dari seorang
pemimpin akan mengakibatkan kebijakan yang diambil hanya mementingkan dirinya
dan golongannya, bukankah para pemimpin itu di tuntut untuk memberikan
kesejahteraan kepada rakyatnya, bukan untuk segelintir orang saja.
Sikap tamak yang
bertentangan dengan ajaran Rasulullah Saw. sekarang ini bukan rahasia lagi.
Banyak para pemimpin yang korupsi karena sikap tamak ini. Seandainya mereka
mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang menghimbau kepada umatnya untuk bersifat
Qanaah yaitu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah Swt. Maka
perilaku korupsi tidak akan terjadi.
Karena sikap tamak ini
orang akan gelap mata dan akhirnya melakukan perbuatan tercela, merasa kurang
dengan apa yang ada, merasa apa yang dimilikinya tidaklah cukup dan akhirnya
akan mengambil apa yang bukan haknya.
Perilaku boros pun di
zaman sekarang ini ibaratnya sudah menjadi trensenter, dimana dapat kita
saksikan seseorang mempunyai beberapa mobil yang mewah dengan harga yang cukup
mahal. Hal ini tentunyapun sangat
bertentangan dengan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw. bahkan
mendapat larangan dari Allah Swt. Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk
hidup sederhana dan hemat, membelanjakan harta dengan seperlunya dan untuk hal
hal yang penting. Bukan berlomba lomba untuk menampakkan diri bahwa dirinya
kaya dan hebat. bukan kah Allah di dalam Al Quran telah menjelaskan di dalam surah Al Israa ayat 27:
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ
كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا ٢٧
“Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya”
Sudah
jelaslah dari ayat di atas Islam melarang umatnya bersifat boros terhadap harta
yang dimilikinya. Boros maksudnya adalah berlebih lebihan dalam membelanjakan
harta dan membeli sesuatu tanpa dipikirkan kegunaanya. Orang yang boros selalu
memperturutkan dan memuaskan hawa nafsunya. Dia tidak pernah berfikir bahwa
kebiasaan buruknya itu akan mecelakakan dirinya sendiri dikemudian hari. Sikap
boros akan mengurangi hartanya sedikit demi sedikit dan akhirnya akan bangkrut
dan jatuh miskin.
Sudah
patutlah sekarang ini kita kembali mencontoh perilaku Rasulullah Saw. karena
perilaku Beliau merupakan perilaku terpuji yang pastinya di sukai oleh Allah
Swt. Dengan kembali mencontoh perilaku terpuji dari Rasulullah kita akan
kembali kejalur yang benar dan insya Allah apa yang kita kerjakan akan mendapat
ridha dari Allah Swt.
EmoticonEmoticon