Sabtu, 06 Januari 2018

PTK meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Tags

Ini merupakan PTK yang saya buat sebagai syarat kenaikan pangkat pada saat itu, semoga bisa menjadi salah satu referensi bagi rekan rekan pendidik semua.

didasari karena faktor rendahnya hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang monoton, saya mencoba untuk menggunakan model pembelajaran NHT, PTK ini merupakan buah dari sekripsi saya dalam menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.



BAB I


PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
Di era kemajuan teknologi yang semakin tumbuh pesat ini, peran pendidikan sangat besar sekali dalam mengontrol perilaku peserta didik, khususnya pendidikan agama islam. Karena di harapkan dapat menanamkan moral dan akhlak yang baik bagi setia     p pesrta didik.
Pendidikan adalah cermin kemajuan suatu bangsa, ini merupakan sebuah indikator suatu Negara dapat dikatakan maju atau mengalami kemunduran. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang yang termaktub dalam UU RI nomer 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Merujuk pada UU di atas sudahlah jelas bahwa tujuan pendidikan nasional ini sangat luas, dan menuntut semua pihak yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan untuk bertanggung jawab dan berperan aktif dalam memajukan dunia pendidikan ini.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kelangsungan kehidupan suatu bangsa yang bersangkutan, dalam hal ini al Qur’an memberikan petunjuk dalam al qur’an surah al Alaq ayat 1-5. Dari ayat tersebut kunci belajar adalah baca dan tulis, sehingga kita di anjurkan untuk belajar dan belajar tanpa mengenal usia. Karena dengan belajar apa yang tidak kita ketahui dan tidak kita bias dapat kita ketahui dan kita kerjakan.
Dalam proses belajar penyampaian materi harus disampaikan dengan metode dan pendekatan yang tepat, hal ini bertujuan agar materi dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
Faktor metode merupakan factor yang tidak boleh di abaikan karena turut menentukan sukses tidaknya pencapaiaatakan tujuan pendidikan tersebut. Hubungan antara metode dengan tujuan pendidikan dapat dikatakan sebagai hubungan sebab akibat. Artinya jika metode pendidikan yang digunakan tepat maka kemungkinan besar tujuan pendidikan akan dapat tercapai. Dinyatakan dalam al Qur’an surah al A’raf ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (ال عمران: 159)
Pengertian yang dapat di ambil dari firman Allah di atas adalah memberi pelajaran bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran umat haruslah dengan cara didaktis metodis. Artinya haruslah dengan cara yang tepat, bijaksana dan tidak boleh kasar agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai.
Demikian dalam mendidik atau mengajar umat, Nabi selalu memperhatikan masalah metode ini. Salah satu sebab keberhasilan bahwa dalam mengemban misi kerasulannya adalah sikap beliau yang sangat didaktis dalam dakwahnya (Asnelly Ilyas,1998:53).
Metode dalam kegiatan pembelajaran mempunyai banyak macamnya. Diantara metode pembelajaran tersebut antara lain seperti metode pembelajaran kooperatif, kontekstual, realistic, metode pembelajaran langsung dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam hal ini penulis lebih menitik beratkan pada metode pembelajaran kooperatif. Menurut Chairani Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) mengandung pengertian sebagai suatu strategi pembelajaran yang menggunakan grup kecil dimana siswa bekerja sama, belajar satu sama lain, berdiskusi dan saling membagi pengetahuan, saling berkomunikasi, saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif setiaap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan tujuan pembelajaran(Musoffa,2007/2008:11).
Slavin mendefinisikan belajar kooperatif (cooperative learning) sebagai suatu teknik pembelajaran dimana siswa belajar dalm suatu kelompok yang beranggotakan 4-6 orang yang heterogen. Heterogenitas anggota kelompok dapat ditinjau dari jenis kelamin, etnis, prestasi akademik maupun status sosial.
Diantara metode pembelajaran kooperatif tersebut, salah satu diantaranya adalah model Numbered Heads Together (NHT). Numbered Heads Together (NHT) merupakan model belajar kooperatif yang dapat digunakan untuk semua bidang studi dan semua tingkatan. Disini para siswa dimotivasi untuk mempelajari bahan pelajaran sebaik mungkin dan bekerja keras di dalam kelompok  sehingga dapat membantu anggota kelompok lainnya.   Model Numbered Heads Together (NHT) ini dikembangkan oleh Spencer K. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan model Numbered Heads Together (NHT) adalah :
1.         Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat  nomor.
2.         Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.         Kelompok mendikusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
4.         Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipangil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5.         Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.         Menyimpulkan hasil pelajaran.
Manfaat yang dapat diambil dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini banyak sekali diantaranya dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami bahan pelajaran. Disamping itu guru dapt lebih mudah mengontrol aktifitas siswa pada saat berlangsungnya pelajaran tersebut.
Mengingat bannyaknya manfaat yang dapat di ambil dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitin dengan menggunakan model pembelaajaran kooperatif tipe NHT ini pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 2 Murung B kelas IV materi beriman kepada malaikat Allah.
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi beriman kepada malaikat Allah siswa akan meningkat tingkat kefahamannya atau malah tambah sulit untuk faham. Melihat hal tersebut penulis akan mengujinya dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengikut sertakan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraikan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Mata Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV Materi Beriman Kepada Malaikat Allah  Di SDN 2 Murung B Kecamatan Hantakan Tahun Pelajaran 2016/2017


EmoticonEmoticon