Sabtu, 06 Januari 2018

karakteristik penilaian pada Kurikulum 2013

Tags



Assalaamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh


Kali ini saya akan sampaikan mengenai penilaian kurikulum 2013, dimana masalah penilaian ini merupakan sesuatu yang di anggap sulit bagi para pendidik tak terkecuali saya pribadi. Oleh karena itu terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana sebenarnya karakteristik dari penilaian kurikulum 2013.

Di bawah ini akan saya sampaikan bagaimana sebenarnya karakteristik dari penilaian kurikulum 2013, semoga bermanfaat bagi rekan rekan pendidik semua.

Karakteristik Penilaian

Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.  Belajar Tuntas
Ketuntasan  Belajar  merupakan  capaian  minimal  dari  kompetensi  setiap  muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Ketuntasan  aspek  sikap  (KI-1  dan  KI-2)  ditunjukkan  dengan  perilaku  baik peserta didik.  Jika  perilaku peserta didik belum menunjukkan  kriteria baik  maka dilakukan  pemberian  umpan  balik  dan  pembinaan  sikap  secara  langsung  dan terus-menerus sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik. 
Ketuntasan  belajar  aspek  pengetahuan  (KI-3)  dan  keterampilan  (KI-4) ditentukan  oleh  satuan  pendidikan.  Peserta  didik  yang  belum  mencapai ketuntasan  belajar  diberi  kesempatan  untuk  perbaikan  (remedial  teaching),  dan peserta  didik  tidak  diperkenankan  melanjutkan  pembelajaran  kompetensi selanjutnya  sebelum  kompetensi  tersebut  tuntas.  Kriteria  ketuntasan  dijadikan acuan  oleh  pendidik  untuk  mengetahui  kompetensi  yang  sudah  atau  belum dikuasai  peserta  didik.  Melalui  cara  tersebut,  pendidik  mengetahui  sedini mungkin  kesulitan  peserta  didik  sehingga  pencapaian  kompetensi  yang  kurang optimal dapat segera diperbaiki. 

2.  Otentik
Penilaian  dilakukan  untuk  mengukur  pencapaian  kompetensi  secara  holistik. Aspek  sikap,  pengetahuan,  dan  keterampilan  dinilai  secara  bersamaan  sesuai dengan  kondisi  nyata.  Penilaian  dilaksanakan  untuk  mengetahui  pencapaian kompetensi  peserta  didik  yang  dikaitkan  dengan  situasi  nyata  bukan  dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak  hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. 

3.  Berkesinambungan
Penilaian  berkesinambungan  dimaksudkan  sebagai  penilaian  yang  dilakukan secara  terus  menerus  dan  berkelanjutan  selama  pembelajaran  berlangsung. Tujuannya  adalah  untuk  mendapatkan  gambaran  yang  utuh  mengenai perkembangan  hasil  belajar  peserta  didik,  memantau  proses,  kemajuan,  dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.

4.  Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian  sikap,  pengetahuan,  dan  keterampilan  menggunakan  berbagai  teknikpenilaian  yang  sesuai  dengan  karakteristik  kompetensi  yang  akan  diukur  atau dinilai.  Berbagai  metode  atau  teknik  penilaian  dapat  digunakan,  seperti  tes tertulis,  tes  lisan,  penugasan,  penilaian  kinerja  (praktik  dan  produk),  penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau observasi.

5.  Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian  sikap,  pengetahuan,  dan  keterampilan  menggunakan   acuan  kriteria. Kemampuan  peserta  didik  tidak  dibandingkan  terhadap  kelompoknya,  tetapi dibandingkan  terhadap  ketuntasan  yang  ditetapkan.  Kriteria  ketuntasan ditetapkan  oleh  satuan  pendidikan  dengan  mempertimbangkan  dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.


EmoticonEmoticon